Langsung ke konten utama

Surat Perjanjian (Testamentum) Muhammad


Dokumen ini menyatakan bahwa Nabi Muhammad (570-633) secara pribadi melalui perjanjian ini memberikan hak-hak dan kemudahan bagi semua orang Kristen "jauh dan dekat". 

Memuat sejumlah butir topik perlindungan orang-orang Kristen yang hidup dalam kekuasaan Islam sebagaimana para peziarah dalam perjalanan ke biara-biara, kebebasan beragama, kebebasan bepergian dan kebebasan menentukan para hakim dan memelihara hak milik mereka, bebas dari wajib militer dan pajak serta hak untuk dilindungi dalam peperangan.

Naskah perjanjian yang asli sudah tidak ada lagi, tetapi beberapa salinan masih ada di Biara Santa Katarina, di antaranya ada yang disaksikan oleh para hakim Islam untuk menguatkan keotentikan sejarahnya. 

Penjelasan tradisional mengenai hilangnya naskah asli adalah pada waktu Kekaisaran Ottoman menyerang Mesir pada tahun 1517 atas perintah sultan Selim I, naskah asli diambil dari biara tersebut oleh tentara Ottoman dan dibawa ke istana Selim di Istanbul.

Salinannya kemudian dibuat untuk mengganti kehilangannya di biara tersebut.[1] Di sisi lain, mungkin pula perjanjian itu diperbarui di bawah penguasa baru, sebagaimana disebutkan dalam dokumen lain di arsip tersebut.

Tradisi mengenai toleransi yang ditunjukkan terhadapa biara ini telah dilaporkan dalam dokumen-dokumen pemerintah yang diterbitkan di Kairo, dan selama periode kekuasaan Ottoman (1517-1798), Pasha Mesir setiap tahun menegaskan kembali perlindungannya.

Pada tahun 1630, Gabriel Sionita menerbitkan edisi pertama naskah bahasa Arab, dengan terjemahan bahasa Latin, berjudul Testamentum et pactiones inter Mohammedem et Christianae fidei cultores atau judul bahasa Arab "Al-'ahd wa-l-surut allati sarrataha Muhammad rasul-Allah li ahl al-millah al-nasraniyyah.".

Asal mula dokumen ini telah menjadi topik berbagai tradisi berbeda, yang paling terkenal melalui kisah-kisah petualang Eropa yang mengunjungi biara tersebut.

Para pengarang ini termasuk perwira Prancis Greffin Affagart (mati ~ tahun 1557), pengunjung Prancis Jean de Thévenot (mati tahun 1667) dan uskup (prelate) Inggris Richard Peacocke, yang menyertakan terjemahan bahasa Inggris naskah tersebut.

Sejak abad ke-19, beberapa bagian Achtiname ini mulai diteliti lebih mendalam, terutama daftar para saksi.

Terdapat kemiripan dengan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada komunitas agama lain di Timur Dekat. Salah satu contoh adalah surat Muhammad bagi orang-orang Kristen di Najrān, yang ditemukan pertama kali pada tahun 878 pada sebuah biara di Irak dan naskahnya diawetkan di Chronicle of Séert.

Sumber: Wikipedia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Georgia Guidestones, Tugu Misterius AS

 Foto: Istimewa Struktur berbahan granit yang berdiri di puncak tertinggi Elbert County ini merupakan salah satu monumen paling misterius di muka bumi.  Meskipun ukurannya jauh lebih kecil dari monumen-monumen fenomenal seperti Stonehenge dan Gobekli Tepe, tetapi situs sejarah yang berdiri pada tahun 1980 ini menjadi pembicaraan dan sumber spekulasi para pecinta teori konspirasi di dunia hingga sekarang. Menurut keterangan Wikipedia, monumen ini terdiri dari empat buah lempeng granit berukuran besar bertuliskan pesan dalam delapan bahasa, antara lain bahasa Arab, Yunani kuno, Sansekerta, piktograf Babilonia kuno, dan hieroglif.  Isinya adalah sepuluh pesan yang ditujukan untuk seluruh umat manusia yang intinya adalah saran untuk: (1) menciptakan sebuah pemerintahan universal yang mengatur seluruh dunia dalam satu tatanan milik bersama,  (2) menjaga keseimbangan antara populasi manusia dan alam (dengan menjaga jumlah penduduk dunia agar tidak lebi...

Logika Pemilih

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tinggal menghitung hari. Berbagai fenomena mewarnai pesta demokrasi yang menurut  Afan Gaffar (1999),  sebenarnya kita masih memasuki “transisi” menuju demokrasi. Artinya sesungguhnya kita saat ini masih berada pada wilayah peralihan pada keadaaan yang belum stabil di mana kita mencoba memasuki wilayah demokrasi. Pernyataan Gaffar 15 tahun yang lalu itu tampaknya masih relevan dengan keadaan sekarang. Mengapa demikian? Karena seperti apa yang disampaikan  Samuel Huntington (1990)  bahwa stabilitas di bidang politik itu berkolerasi dengan pemerataan sosio-ekonomi. Sementara ketimbangan sosio-ekonomi di Indonesia masih besar.  Menurut  K usman Sadik (dalam situs hizbut-tahrir.or.id, diakses 21 Juni 2014) , disebutkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tidak sesuai realita.  Sadik menjelaskan, Garis kemiskinan yang digunakan BPS, adalah orang yang ...

Covid-19 Bahaya atau Ketakutan ????

Foto: Istimewa Dampak COVID - 19 Cenderung kepada: - Bahaya atau Ketakutan ? - Bisnis atau Kemanusiaan ? Atau justru adanya konspirasi sekelompok golongan, yang justru membuat ini sebagai sebuah Momok yang menakutkan ?? Sampai detik ini, apakah ada data konkrit, Banyaknya jumlah pasien meninggal yang diakibatkan terinfeksi Covid-19 diseluruh dunia ?? Atau jangan" jumlahnya tidak sebanyak seperti yang diberitakan selama ini dibeberapa media massa atau televisi ?? Atau ini sekedar permainan kotor para elit global, demi lancarnya Bisnis Vaksin yang justru menguntungkan mereka kelak ?? Karena dampak korona sudah jelas, masyarakat dunia Panik, Sebuah negara terkena Krisis Ekonomi dan tentu ujung"nya dana IMF kembali mengucur deras kepada Negara terdampak, dengan alasan membantu perbaikan akibat krisis ekonomi. Berdasarkan itulah sejak awal, saya selalu katakan "Korona Bukan Azab" dan tak perlu panik berlebihan. Kenapa, karena semakin ki...