Langsung ke konten utama

Antartika Dulu Hutan Lebat






Sebuah tempat yang pasti pernah kamu dengar semasa SD ! 
Yap, Benua satu ini memang dipenuhi dengan gunung es.

Peneliti mengklaim bahwa Antartika adalah daratan bergunung dan danau serta dikelilingi lautan yang 99% nya tertutup es dan glasier hingga setinggi 4700 meter, Dengan musim dingin yang mematikan hingga -60 derajat celcius.

Jutaan tahun yang lalu Antartika bukanlah benua es seperti yang kita lihat seperti saat ini. Siapa sangka, hutan dengan pepohonan yang rimbun pernah tumbuh disana.

Bukti ini ditunjukkan melalui fragmen 13 fosil pohon yang baru saja ditemukan para ilmuwan. Fosil pohon ini yang diperkirakan berusia 260 juta tahun ini setidaknya menggambarkan bagaimana dulunya daratan es Antartika berupa area yang subur.

Periode dimana pohon tumbuh tersebut menurut peneliti berasal dari Periode Permian Akhir yang berlangsung 299 juta hingga 251 juta tahun lalu.

Namun mengapa hutan-hutan itu kemudian sama sekali hilang tak berbekas?

Erik Gulbranson, pakar paleoekologi dari University of Wisconsin-Milwaukee dan koleganya mengungkapkan jika kepunahan hutan itu ada hubungannya dengan peningkatan gas rumah kaca di atmosfer seperti karbon dioksida dan metana.  Kemungkinan, selama 200.000 tahun letusan gunung berapi di Siberia melepaskan berton-ton gas rumah kaca ke atmosfer.

Dalam peristiwa itu 90 persen spesies di bumi lenyap termasuk hutan di kutub.

"Hutan tersebut merupakan sekilas kehidupan sebelum terjadinya kepunahan Permian. Dan fosil-fosil itu bisa membantu membahami apa yang menyebabkan kejadian tersebut. Sekaligus memberi petunjuk bagaimana karakter tanaman dulu berbeda dengan yang kita temukan saat ini," kata Gulbranson seperti di kutip dari Science Daily.

Diversitas Tanaman Rendah
Pada akhir periode Permian, Antartika lebih hangat dan lembab. Antartika saat itu masih masuk bagian benua purba Gondwana, yang sekarang merupakan gabungan wilayah Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan Semenanjung Arab.

Sebelum terjadinya kepunahan, hutan kutub selatan didominasi oleh satu jenis pohon, yaitu genus Glossopteris. Pohon raksasa ini tumbuh 20 sampai 40 meter dan membentang di seluruh wilayah Gondwana.

Menurut Gulbranson, selama periode Permian hutan memang tidak terlalu memiliki keragaman namun memiliki ukuran sangat besar, Serta harus mampu bertahan dan berkembang di berbagai lingkungan.

Meski iklim lebih hangat tetapi seperti sekarang tanaman juga akan menghadapi siang terus menerus selama 6 bulan, serta kegelapan malam total selama 6 bulan juga.

Medan yang Sulit
Penelitian ini memang masih rintisan. Soalnya bukan perkara yang mudah mencapai lereng beku McIntyre Promontory di Pegunungan Transantarctic, tempat ditemukannya fosil-fosil pohon purba itu.

Untuk menemukan fosil tersebut, Gulbranson, dan rekan-rekannya harus turun dari pesawat di padang es, melintasi gletser dan angin kencang yang menusuk tulang.

"Masih banyak wilayah Antartika yang belum dieksplorasi, dan kita kadang harus ambil risiko untuk melakukan penjelajahan lain," katanya.

"Harapannya dengan studi lebih lanjut, kita akan memahami bagaimana gas rumah kaca dan perubahan iklim mempengaruhi kehidupan di Bumi," imbuh Gulbranson.

Penelitian lanjutan akan berlangsung hingga bulan januari 2018 mendatang. Gulbranson akan mencari sisa dari kepunahan massal lainnya untuk menentukan dengan tepat bagaimana hutan merespon saat karbon dioksida naik.

Kamu Tertarik Mengunjungi Antartika ???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Hena Masa Waja' Bukan Lagu Pemberontak

Untuk kekasihku Indonesia, Perkenalkan Kami adalah Maluku...Kami adalah Maluku.  Sperma seni yang dilarang menyanyikan 'Hena Masa Waja', sebelum RUU musik kalian ributkan di Gedung Rakyat dengan dalih Pembungkaman Suara. Mulut kami sudah dibungkam negara, saat Tifa su babunyi dengan pesan-pesan tetua dalam satu lirik lagu, yang dianggap bisa membubarkan sebuah Negara. Hena Masa Waja Letehoeniemoea o ... Joeri tasibea Salane kotika o ...  Hena Masa Waja Letehoeniemoea o ...  Joeri tasibea  Salane kotika o ... A ole roema e ...  Roema singgi sepa e ...  E..paoene..ite..kibi ratoe  Hira roli o.. Hena masa waja Letehoenimoea o..  Hena masa waja Letehoenimoea o..  Hena masa waja Letehoenimoea o..  Arti dari lagu ini adalah  Negeri Pertama, Negeri yang paling tinggi... Semua orang berada ditempat yang paling tinggi... disaat semua air ada menggenangi sekitar kita dikala itu... Lagu 'Hena Masa...

Anatomi atau Ricikan Keris Jawa

Dalam keris jawa terdapat rincian nama yang digunakan untuk menyebut bagian-bagian keris, nama-nama tersebut sering kali disebut sebagai Ricikan Keris. Nama-nama ricikan tersebut bisa diibaratkan seperti yang terdapat pada anatomi tubuh manusia, ada tangan, kaki, dada, pundak, kepala dan lain sebagainya. Ada banyak sekali jenis dan bentuk keris, masing-masing bentuk dan jenis biasanya akan memiliki nama yang berbeda. Semakin sederhana bentuk sebilah keris, maka akan sedikit pula ricikannya.  Secara sederhana sebilah keris memiliki tiga bagian, yakni: - Wilahan (bilah) - Bagian Ganja dan  - Pesi.  Bagian wilahan dapat dibagi tiga, yakni:  - Pucukan (bagian paling ujung yang runcing) - Awak-awak (bagian tubuh keris) dan  - Sor-soran (bagian bawah keris). Nama-nama ricikan keris paling banyak ditemukan pada bagian sor-soran keris. Hal ini karena motif dan ornamen keris lebih banyak terdapat dibagian bawah/pangkal keris. Adapun ...

Masuknya Islam ke Tanah Cenderawasih

Teori tentang sejarah masuknya Islam ke Papua selama ini belum menjadi suatu penilaian khusus. Hal ini mungkin terjadi karena terbatasnya sumber-sumber lokal maupun asing yang membicarakan Islam di Papua. Selain itu, faktor letak geografis yang berada di ujung paling Timur Indonesia dan kondisi alam Papua sulit ditembus dan dijangkau karena dipenuhi hutan belantara. Papua dalam historiografi Islam di Indonesia belum banyak diungkap oleh kalangan sejarawan. Mungkin karena pulau Papua dianggap sebagai daerah pinggiran di Nusantara dan belum tersentuh pengaruh Islam. Kesan yang timbul selama ini, penduduk asli Papua identik dengan pemeluk agama Kristen dan Katolik. Pada realitasnya, proses awal Islamisasi di Papua telah terjadi sekitar abad XV-XVI, melalui kontak perdagangan, budaya, dan politik dengan kerajaan-kerajaan Islam di Maluku Utara (Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo). Masuknya agama Islam ke Papua pun memiliki berbagai macam versi, yaitu versi Bacan, versi Aceh, v...