Langsung ke konten utama

Georgia Guidestones, Tugu Misterius AS

 Foto: Istimewa

Struktur berbahan granit yang berdiri di puncak tertinggi Elbert County ini merupakan salah satu monumen paling misterius di muka bumi. 
Meskipun ukurannya jauh lebih kecil dari monumen-monumen fenomenal seperti Stonehenge dan Gobekli Tepe, tetapi situs sejarah yang berdiri pada tahun 1980 ini menjadi pembicaraan dan sumber spekulasi para pecinta teori konspirasi di dunia hingga sekarang.

Menurut keterangan Wikipedia, monumen ini terdiri dari empat buah lempeng granit berukuran besar bertuliskan pesan dalam delapan bahasa, antara lain bahasa Arab, Yunani kuno, Sansekerta, piktograf Babilonia kuno, dan hieroglif. 
Isinya adalah sepuluh pesan yang ditujukan untuk seluruh umat manusia yang intinya adalah saran untuk:
(1) menciptakan sebuah pemerintahan universal yang mengatur seluruh dunia dalam satu tatanan milik bersama, 
(2) menjaga keseimbangan antara populasi manusia dan alam (dengan menjaga jumlah penduduk dunia agar tidak lebih dari 500.000.000 penduduk), 
(3) peradaban yang berdasarkan kejujuran, kebaikan, dan supremasi hukum yang tidak berpihak, serta 
(4) spiritualitas dalam menjalani kehidupan.

Monumen yang juga dikenal dengan nama Stonehenge Amerika ini tidak diketahui siapa pembuatnya. Yang pasti sebelum monumen ini berdiri, seorang pria yang mengaku bernama R.C. Christian mendatangi Elberton Granite Finishing Company pada tahun 1979 dan menyatakan keinginannya untuk membangun sebuah tugu untuk menyampaikan pesan penting kepada umat manusia. Tetapi ternyata R.C Christian adalah nama palsu. Di keterangan mengenai monumen hanya tertulis R.C Christian (bukan nama sebenarnya) dan 'sekelompok warga Amerika yang menantikan The Age of Reason'.

Lokasinya Georgia Guidestones sendiri berada di sisi bukit yang sejajar dengan posisi astronomi bulan, matahari, dan bintang utara pada waktu tertentu. Menurut keterangan yang tertulis di salah satu lempengan batu, enam kaki di bawah Georgia Guidestones terdapat sebuah kapsul waktu yang tak dijelaskan apa isinya. Kapsul itu dimaksudkan untuk dibuka kembali pada waktu tertentu di masa depan.

Asal-usul Georgia Guidestones dan para pendirinya yang misterius menyebabkan lehirnya berbagai teori konspirasi. Ada yang menyebutkan kalau pembuat Georgia Guidestones adalah kelompok rahasia yang merencanakan tatanan dunia baru, pemuja setan, dan penyembah matahari. 
Sementara The Age of Reason sendiri adalah pamflet berisi konsep deisme (pemikiran religius) yang ditulis oleh Thomas Paine, filsuf revolusioner Amerika pada abad 16.

Situs itu sempat rusak karena sejumlah tindakan vandalisme. Beberapa orang yang tidak diketahui identitasnya menuliskan berbagai kecaman dan tuduhan di Georgia Guidestones dengan cat permanen. Berkali-kali dibersihkan, tetap saja ada orang iseng yang menggambari tugu itu dengan tulisan aneh-aneh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logika Pemilih

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tinggal menghitung hari. Berbagai fenomena mewarnai pesta demokrasi yang menurut  Afan Gaffar (1999),  sebenarnya kita masih memasuki “transisi” menuju demokrasi. Artinya sesungguhnya kita saat ini masih berada pada wilayah peralihan pada keadaaan yang belum stabil di mana kita mencoba memasuki wilayah demokrasi. Pernyataan Gaffar 15 tahun yang lalu itu tampaknya masih relevan dengan keadaan sekarang. Mengapa demikian? Karena seperti apa yang disampaikan  Samuel Huntington (1990)  bahwa stabilitas di bidang politik itu berkolerasi dengan pemerataan sosio-ekonomi. Sementara ketimbangan sosio-ekonomi di Indonesia masih besar.  Menurut  K usman Sadik (dalam situs hizbut-tahrir.or.id, diakses 21 Juni 2014) , disebutkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tidak sesuai realita.  Sadik menjelaskan, Garis kemiskinan yang digunakan BPS, adalah orang yang memiliki penghasilan sekitar Rp 8 ribu

'Hena Masa Waja' Bukan Lagu Pemberontak

Untuk kekasihku Indonesia, Perkenalkan Kami adalah Maluku...Kami adalah Maluku.  Sperma seni yang dilarang menyanyikan 'Hena Masa Waja', sebelum RUU musik kalian ributkan di Gedung Rakyat dengan dalih Pembungkaman Suara. Mulut kami sudah dibungkam negara, saat Tifa su babunyi dengan pesan-pesan tetua dalam satu lirik lagu, yang dianggap bisa membubarkan sebuah Negara. Hena Masa Waja Letehoeniemoea o ... Joeri tasibea Salane kotika o ...  Hena Masa Waja Letehoeniemoea o ...  Joeri tasibea  Salane kotika o ... A ole roema e ...  Roema singgi sepa e ...  E..paoene..ite..kibi ratoe  Hira roli o.. Hena masa waja Letehoenimoea o..  Hena masa waja Letehoenimoea o..  Hena masa waja Letehoenimoea o..  Arti dari lagu ini adalah  Negeri Pertama, Negeri yang paling tinggi... Semua orang berada ditempat yang paling tinggi... disaat semua air ada menggenangi sekitar kita dikala itu... Lagu 'Hena Masa Waja' adalah lagu Leluhur orang Maluk