Langsung ke konten utama

Dua Band Rusia Pilih Nama `Indonesia` dan `Sumatera`


Foto: Istimewa

Semua orang mungkin tahu kalau Indonesia merupakan negara kepulauan di Asia Tenggara yang merdeka di tahun 1945. Tapi yang mungkin belum banyak orang tahu, nama Indonesia ternyata juga dipakai sebagai nama band rock di Rusia.

Kata itu terpilih setelah band yang digawangi oleh Coal (vocal), Santa (bass), Demian (gitar), dan Charlie (drum) itu menemukan sebaris kalimat di gitar Demian yang bertuliskan 'Made In Indonesia'.

“Yeah! That’s what we looking for! INDONESIA!” seru Santa saat itu.

Berbicara soal musik, band yang berdiri sejak 2007 silam ini memainkan aliran rock sebagai indentitas mereka. Sejumlah lagu keren pun sudah mereka hasilkan.

Sebut saja diantaranya Pretty Colours, Fragment, Red Violence, hingga Virus yang baru diluncurkan empat bulan lalu.

Band ini juga sempat melakukan tour di tiga kota di Indonesia yakni Bali, Yogyakarta, dan Jakarta pada penghujung 2013 lalu. "Ini pertama kalinya kami ke Indonesia. Benar-benar tak pernah sebahagia ini," ucap mereka kala itu.

Selain Indonesia, Kota Sumatera juga dipakai sebagai nama dari salah satu band di sana. Namun, berbeda dengan band milik Demian, band yang digawangi oleh Alik Galstyan (vokal), Karen Grigoryan (gitar), Ilya Ulanov (gitar), Dmitriy (bass), & Andrey Koval (drum) itu lebih memilih aliran metal sebagai senjatanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Hena Masa Waja' Bukan Lagu Pemberontak

Untuk kekasihku Indonesia, Perkenalkan Kami adalah Maluku...Kami adalah Maluku.  Sperma seni yang dilarang menyanyikan 'Hena Masa Waja', sebelum RUU musik kalian ributkan di Gedung Rakyat dengan dalih Pembungkaman Suara. Mulut kami sudah dibungkam negara, saat Tifa su babunyi dengan pesan-pesan tetua dalam satu lirik lagu, yang dianggap bisa membubarkan sebuah Negara. Hena Masa Waja Letehoeniemoea o ... Joeri tasibea Salane kotika o ...  Hena Masa Waja Letehoeniemoea o ...  Joeri tasibea  Salane kotika o ... A ole roema e ...  Roema singgi sepa e ...  E..paoene..ite..kibi ratoe  Hira roli o.. Hena masa waja Letehoenimoea o..  Hena masa waja Letehoenimoea o..  Hena masa waja Letehoenimoea o..  Arti dari lagu ini adalah  Negeri Pertama, Negeri yang paling tinggi... Semua orang berada ditempat yang paling tinggi... disaat semua air ada menggenangi sekitar kita dikala itu... Lagu 'Hena Masa...

Anatomi atau Ricikan Keris Jawa

Dalam keris jawa terdapat rincian nama yang digunakan untuk menyebut bagian-bagian keris, nama-nama tersebut sering kali disebut sebagai Ricikan Keris. Nama-nama ricikan tersebut bisa diibaratkan seperti yang terdapat pada anatomi tubuh manusia, ada tangan, kaki, dada, pundak, kepala dan lain sebagainya. Ada banyak sekali jenis dan bentuk keris, masing-masing bentuk dan jenis biasanya akan memiliki nama yang berbeda. Semakin sederhana bentuk sebilah keris, maka akan sedikit pula ricikannya.  Secara sederhana sebilah keris memiliki tiga bagian, yakni: - Wilahan (bilah) - Bagian Ganja dan  - Pesi.  Bagian wilahan dapat dibagi tiga, yakni:  - Pucukan (bagian paling ujung yang runcing) - Awak-awak (bagian tubuh keris) dan  - Sor-soran (bagian bawah keris). Nama-nama ricikan keris paling banyak ditemukan pada bagian sor-soran keris. Hal ini karena motif dan ornamen keris lebih banyak terdapat dibagian bawah/pangkal keris. Adapun ...

Masuknya Islam ke Tanah Cenderawasih

Teori tentang sejarah masuknya Islam ke Papua selama ini belum menjadi suatu penilaian khusus. Hal ini mungkin terjadi karena terbatasnya sumber-sumber lokal maupun asing yang membicarakan Islam di Papua. Selain itu, faktor letak geografis yang berada di ujung paling Timur Indonesia dan kondisi alam Papua sulit ditembus dan dijangkau karena dipenuhi hutan belantara. Papua dalam historiografi Islam di Indonesia belum banyak diungkap oleh kalangan sejarawan. Mungkin karena pulau Papua dianggap sebagai daerah pinggiran di Nusantara dan belum tersentuh pengaruh Islam. Kesan yang timbul selama ini, penduduk asli Papua identik dengan pemeluk agama Kristen dan Katolik. Pada realitasnya, proses awal Islamisasi di Papua telah terjadi sekitar abad XV-XVI, melalui kontak perdagangan, budaya, dan politik dengan kerajaan-kerajaan Islam di Maluku Utara (Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo). Masuknya agama Islam ke Papua pun memiliki berbagai macam versi, yaitu versi Bacan, versi Aceh, v...