Langsung ke konten utama

Sunda Ajaran Leluhur Nusantara

Foto: Istimewa

Tri tangtu adalah cara berpikir masyarakat tradisional Sunda.
Tri tangtu berasal dari bahasa Sunda, di mana kata tri atau tilu yang artinya tiga dan tangtu yang artinya pasti atau tentu.

Masyarakat tradisional Sunda memaknai tri tangtu sebagai falsafah hidup yang berpedoman pada tiga hal yang pasti yakni; Batara Tunggal yang terdiri dari Batara Keresa, Batara Kawasa dan Batara Bima Karana.

Cara berpikir dalam pola pembagian tiga adalah umum untuk masyarakat Indonesia,karena orang Indonesia hidup dalam pertanian ladang.

Dalam pandangan hidup orang Sunda, ditegaskan bahwa orang Sunda tidak mengandalkan keyakinan hidupnya itu pada kekuatan diri sendiri saja, melainkan pada kuasa yang lebih besar, pengguasa tertinggi, sumber dan tujuan dari segalanya, yang disebut dengan berbagai nama, antara lain Gusti Nu Murbeg Alam.

Dalam masyarakat Sunda,tri tangtu diterapkan dalam sejumlah hal, antara lain:
1. Senjata kujang, yang mempunyai tiga fungsi sekaligus yakni; pukul, potong, dan tusuk
2. Kampung Sunda, yakni pemilik, pelaksana, dan penjaga.
3. Rumah adat Sunda yang terdiri dari ruang tengah, ruang belakang, dan ruang depan.
4. Boboko atau wadah nasi yang dibuat dari jalinan bambu yang memilki tiga bentuk yakni bundar, segi delapan, dan bujur sangkar.

Tri tangtu juga diterapkan dalam pemikiran masyarakat tradisional Sunda, antara lain:
1. Silih asah, silih asuh, silih asih
2. Tekad, ucap, lampah
3. Naluri, nurani, nalar

Leuweung larangan, leuweung tutupan, dan leuweung garapan.
Dunia atas, dunia bawah, dan dunia tengah
Langit pemberi hujan, tanah yang menumbuhkan tanaman dan manusia yang memungkinkan itu, dengan mengawinkan langit dan bumi.

Kesimpulannya Sunda adalah nilai-nilai yang mengajarkan tentang: 
Kearifan Matahari, Kearifan Gunung dan Kearifan Laut.
Yang pada akhirnya melahirkan ajaran Tri Tangtu Di Buana yang berarti:
1. Tata Rasa
2. Tata Negara
3. Tata Buana

Ajaran tentang lingkungan yang mengajarkan manusia Sunda menganut Papat Kalima Pancer yang artinya Bersatunya diri dengan Kasemestaan untuk mencapai Kasempurnaan....Salam Rahayu !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Georgia Guidestones, Tugu Misterius AS

 Foto: Istimewa Struktur berbahan granit yang berdiri di puncak tertinggi Elbert County ini merupakan salah satu monumen paling misterius di muka bumi.  Meskipun ukurannya jauh lebih kecil dari monumen-monumen fenomenal seperti Stonehenge dan Gobekli Tepe, tetapi situs sejarah yang berdiri pada tahun 1980 ini menjadi pembicaraan dan sumber spekulasi para pecinta teori konspirasi di dunia hingga sekarang. Menurut keterangan Wikipedia, monumen ini terdiri dari empat buah lempeng granit berukuran besar bertuliskan pesan dalam delapan bahasa, antara lain bahasa Arab, Yunani kuno, Sansekerta, piktograf Babilonia kuno, dan hieroglif.  Isinya adalah sepuluh pesan yang ditujukan untuk seluruh umat manusia yang intinya adalah saran untuk: (1) menciptakan sebuah pemerintahan universal yang mengatur seluruh dunia dalam satu tatanan milik bersama,  (2) menjaga keseimbangan antara populasi manusia dan alam (dengan menjaga jumlah penduduk dunia agar tidak lebih dari 500.000.000

Logika Pemilih

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tinggal menghitung hari. Berbagai fenomena mewarnai pesta demokrasi yang menurut  Afan Gaffar (1999),  sebenarnya kita masih memasuki “transisi” menuju demokrasi. Artinya sesungguhnya kita saat ini masih berada pada wilayah peralihan pada keadaaan yang belum stabil di mana kita mencoba memasuki wilayah demokrasi. Pernyataan Gaffar 15 tahun yang lalu itu tampaknya masih relevan dengan keadaan sekarang. Mengapa demikian? Karena seperti apa yang disampaikan  Samuel Huntington (1990)  bahwa stabilitas di bidang politik itu berkolerasi dengan pemerataan sosio-ekonomi. Sementara ketimbangan sosio-ekonomi di Indonesia masih besar.  Menurut  K usman Sadik (dalam situs hizbut-tahrir.or.id, diakses 21 Juni 2014) , disebutkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tidak sesuai realita.  Sadik menjelaskan, Garis kemiskinan yang digunakan BPS, adalah orang yang memiliki penghasilan sekitar Rp 8 ribu

'Hena Masa Waja' Bukan Lagu Pemberontak

Untuk kekasihku Indonesia, Perkenalkan Kami adalah Maluku...Kami adalah Maluku.  Sperma seni yang dilarang menyanyikan 'Hena Masa Waja', sebelum RUU musik kalian ributkan di Gedung Rakyat dengan dalih Pembungkaman Suara. Mulut kami sudah dibungkam negara, saat Tifa su babunyi dengan pesan-pesan tetua dalam satu lirik lagu, yang dianggap bisa membubarkan sebuah Negara. Hena Masa Waja Letehoeniemoea o ... Joeri tasibea Salane kotika o ...  Hena Masa Waja Letehoeniemoea o ...  Joeri tasibea  Salane kotika o ... A ole roema e ...  Roema singgi sepa e ...  E..paoene..ite..kibi ratoe  Hira roli o.. Hena masa waja Letehoenimoea o..  Hena masa waja Letehoenimoea o..  Hena masa waja Letehoenimoea o..  Arti dari lagu ini adalah  Negeri Pertama, Negeri yang paling tinggi... Semua orang berada ditempat yang paling tinggi... disaat semua air ada menggenangi sekitar kita dikala itu... Lagu 'Hena Masa Waja' adalah lagu Leluhur orang Maluk