Langsung ke konten utama

Pembantaian 100 juta Indian di Amerika



Selama ini kita menganggap jika tragedi genosida paling mengerikan terjadi di era Nazi yang dipimpin oleh Hilter serta Soviet yang dipimpin oleh Stalin. Di masa itu jutaan orang dibantai dengan cara yang mengerikan, ada yang ditembak, dibiarkan kelaparan hingga diberi gas beracun agar kematian cepat dan banyak. Masa-masa perang dunia pertama dan kedua adalah masa panjang di mana nyawa manusia seperti sampah yang tak berharga.

Jauh sebelum pembantaian jutaan orang terjadi di era dua diktator di atas. Dataran Amerika telah mengalami selama ratusan tahun. Bahkan sejak kedatangan bangsa Eropa ke Amerika, pembantaian jutaan suku asli Indian telah mulai dilakukan. Jumlahnya tidak main-main, diperkirakan ada 50-100 juta suku Indian tewas dibantai dengan bengis oleh bangsa Eropa yang datang. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Membawa Bibit Penyakit yang Mematikan

Sebelum kedatangan bangsa Eropa ke Amerika terjadi. Benua yang sangat luas itu adalah wilayah yang sangat damai. Tak ada yang namanya perpecahan hingga akhirnya menyebabkan kematian banyak orang. Saat bangsa Eropa masuk, wilayah di Amerika lambat laun mulai dikuasai karena mengandung banyak sekali sumber daya alam yang sangat melimpah.

Untuk mendapatkan tanah di Amerika, sebuah bibit penyakit di bawah dari Eropa. Orang Indian yang masih sangat alami tentu tidak kebal dengan penyakit seperti typus, demam kuning hingga leptospirosis yang disebarkan oleh tikus. Akibatnya, populasi Indian jadi menipis dengan tajam. Bahkan di bagian Massachusetts saja, 90% penduduknya mati akibat epidemi yang dibawa oleh bangsa Eropa.

2. Perebutan Tanah dengan Pembantaian Massal

Suku Indian awalnya menyambut baik kedatangan dari bangsa Eropa yang konon diawali dengan kedatangan Columbus. Sambutan baik ini ternyata ditanggapi dengan cara yang mengerikan. Bangsa dari Eropa justru ingin banyak bagian tanah yang ada di Amerika. Meski hanya pendatang, sikap tamak para Bangsa Eropa membuat suku Indian jadi benci dan mengusirnya.

Tahu tidak disukai, bangsa Eropa akhirnya melakukan beberapa perebutan wilayah yang strategis. Mereka melakukan segala cara mulai dari mengancam dengan senjata canggih hingga melakukan pembunuhan. Akhirnya lambat laun banyak tanah di Amerika di duduki pasukan bangsa-bangsa Eropa terutama kerajaan Inggris dan Prancis.

3. Perang Besar yang Terjadi Selama Puluhan Puluhan Tahun

Suku asli Amerika tentu tidak mau begitu saja tanahnya dijajah dan dijadikan koloni bangsa pendatang. Akhirnya mereka melakukan perlawanan besar-besaran untuk mempertahankan wilayahnya yang mulai menipis. Bangsa Eropa yang akhirnya mendirikan Amerika jadi geram dengan usaha yang tanpa menyerah ini, Akhirnya mereka mengerahkan banyak sekali pasukan untuk melakukan peperangan besar.

Setidaknya dari tahun 1776-1815, perang dengan suku Indian dilakukan dengan sangat besar-besaran. Bangsa pendiri Amerika melakukan pembantaian massal kepada suku Indian di desa-desa tanpa ampun. Di masa itu, menemukan desa yang penuh mayat berserakan adalah hal yang biasa. Oh ya, selain melakukan penyerangan dengan tembakan dan ledakan, bangsa Eropa juga membawa penyakit seperti disentri dan smallpox yang sangat berbahaya.

4. Pembersihan Indian Secara Massal

Pendiri Amerika sangat serakah dan mau melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya. Salah satu yang dilakukan oleh mereka adalah membuat aturan untuk pengusiran. Banyak Indian diminta pindah ke wilayah yang telah disediakan. Jika para Indian ini menolak untuk pergi, pemerintah Amerika berhak melakukan pemaksaan, penghukuman hingga mungkin pembunuhan secara langsung.

Pemindahan ini tentu membuat banyak orang Indian menolak. Mereka adalah orang asli Amerika, bagaimana mungkin harus pergi dan tidak mendapatkan tanah leluhurnya. Akhirnya banyak orang Indian menolak untuk direlokasi ke zona yang disediakan. Dampaknya tentu saja pembantaian banyak suku Indian tak berdosa dengan membabi buta.

5. Pembantaian Terbesar Hingga yang Tak Terlupakan

Barangkali pembantaian terbesar di Amerika terjadi pada masa California Gold Rush. Saat tambang emas di temukan di California. Mengetahui hal ini Indian tentu tidak mau jika disuruh pergi ke wilayah lain. Akhirnya terjadi perang dan pembantaian massal hanya karena emas yang sangat dicari oleh kaum pendatang di kawasan Amerika.

Selanjutnya ada Perang Indian yang terjadi di beberapa wilayah seperti Sand Creek, Bear River hingga Wonded Knee. Para perang ini, pembantaian benar-benar tak bisa dibendung lagi. Jutaan orang Indian dibantai dengan cara yang mengerikan. Kekerasan dan kehancuran mirip kiamat yang terjadi di wilayah itu tak akan bisa dilupakan oleh orang Indian hingga sekarang.

Inilah lima fakta miris tentang pembantaian Jutaan suku Indian di Amerika. 
Di masa lalu, suku asli Amerika ini diperlakukan layaknya sampah oleh pendatang. Tanah yang dimiliki selama ribuan tahun harus dirampas dan akhirnya jadi Amerika modern seperti sekarang.

Dari: Berbagai Sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mereka Ada Diantara Kita!

Psikopat adalah orang yang karena kelainan jiwa, menunjukkan perilaku menyimpang sehingga sulit bergaul. Psikopat berasal dari kata 'Psyche' (jiwa) dan 'Phatos' (sakit). Jadi Psikopat adalah jenis Sakit Jiwa. Ciri Psikopat antara lain: 1. Pandai bicara 2. Punya karisma yang menipu 3. Narsis 4. Sering memandang rendah orang lain. 5. Suka berbohong 6. Tidak merasa takut, menyesal atau bersalah 7. Seringkali anti sosial (minder) 8. Selalu minta perhatian dan dikasihani 9. Tiba-tiba jadi pendiam dan lama-lama menghilang 10. Terus mengganggu Psikopat bukan hanya pelaku kejahatan, tapi bisa juga pekerja profesional yang sukses.  Psikopat mudah bergaul dengan lingkungan, pandai memikat lawan bicara dan mampu meniru emosi. Ingat Dan Waspada !!!!

Fenomena Crown Shyness

Crown Shyness atau pelepasan kanopi merupakan fenomena alam yang misterius. Hal ini terjadi di mana mahkota beberapa jenis pohon tidak saling bersentuhan, tapi dipisahkan oleh celah yang terlihat sangat jelas dari permukaan tanah. Efeknya biasanya terjadi di antara pohon-pohon dari spesies yang sama, tapi telah diamati terjadi pula dengan pohon-pohon dari spesies yang berbeda. Fenomena pelepasan mahkota ini pertama kali didokumentasikan selama tahun 1920an, tapi para peneliti belum dapat mengetahui penyebab dari fenomena tersebut. Ada banyak teori yang beredar di kalangan ilmiah, yang sebagian besar masuk akal. Namun tidak ada yang bisa membuktikan mengapa beberapa pohon bisa tidak saling bersentuhan. Ahli hutan asal Australia, M.R. Jacobs menulis bahwa tiap pohon tumbuh sensitif terhadap abrasi, yang berakibat dengan kesenjangan kanopi atau Crown Shyness. Namun beberapa ilmuwan mengatakan bahwa Crown Shyness merupakan pertahanan alami pohon dari penyabaran serang...

Sunda Ajaran Leluhur Nusantara

Foto: Istimewa Tri tangtu adalah cara berpikir masyarakat tradisional Sunda. Tri tangtu berasal dari bahasa Sunda, di mana kata tri atau tilu yang artinya tiga dan tangtu yang artinya pasti atau tentu. Masyarakat tradisional Sunda memaknai tri tangtu sebagai falsafah hidup yang berpedoman pada tiga hal yang pasti yakni; Batara Tunggal yang terdiri dari Batara Keresa, Batara Kawasa dan Batara Bima Karana. Cara berpikir dalam pola pembagian tiga adalah umum untuk masyarakat Indonesia,karena orang Indonesia hidup dalam pertanian ladang. Dalam pandangan hidup orang Sunda, ditegaskan bahwa orang Sunda tidak mengandalkan keyakinan hidupnya itu pada kekuatan diri sendiri saja, melainkan pada kuasa yang lebih besar, pengguasa tertinggi, sumber dan tujuan dari segalanya, yang disebut dengan berbagai nama, antara lain Gusti Nu Murbeg Alam. Dalam masyarakat Sunda,tri tangtu diterapkan dalam sejumlah hal, antara lain: 1. Senjata kujang, yang mempunyai tiga fungsi sekalig...