Langsung ke konten utama



Foto: Pribadi

Berbekal peralatan seadanya saya bersama seorang sahabat, yang secara kebetulan berdomisili di Tawangmangu, berkenan mengantarkan saya ke lokasi dimana terdapat Candi Sukuh dan Cetho yang fenomenal tersebut.

Yang membuat saya berdecak kagum, ternyata jarak tempuh kedua lokasi tersebut sekitar 20 km, yang berarti sama halnya menuju lokasi Situs Megalitikum Gunung Padang yang berada di Cianjur. Loh koq bisa sama ya ? Atau hanya kebetulan saja ? Dan sampai saat ini, hal tersebut tetap menjadi misteri saya pribadi !

Setelah melewati jalan yang berkelak kelok, dan terkadang terhampar jurang disisi jalan, saya tetap menikmati suasana yang begitu asri. Akhirnya saya tiba dilokasi pertama yaitu Situs Candi Sukuh.

Candi Sukuh 

Kenapa saya penasaran ingin berkunjung kesini, karena saya ingin menyaksikan langsung bentuk Punden Berundang (bangunan pra Candi), yang bentuknya persis seperti Piramida Suku Maya yang ada di Meksiko. Tentumya kalau anda cermat mengamati bentuknya, justru bangunan ini selerti Piramida yang terpotong dibagian atasnya.

Tapi setelah melihat struktur Punden Situs, saya menyimpulkan bahwa milik Nusantara sudah bisa dipastikan lebih tua dari yang dimiliki Meksiko saat ini. Ditambah ada bermacam relief yang menggambarkan sesosok mahluk seperti Iron Man tetapi bertaji seperti Ayam. Belum lagi banyaknya tumpukan batu berbentuk kubus, yang berelief hewan-hewan domestikasi Nusantara, seperti: Babi, Gajah Mini, Banteng, Ayam, Anjing, Burung terkecuali Kucing, karena menurut data sejarah, hewan ini bukan termasuk domestikasi Nusantara, yang berartu hewan impor. 

Setelah puas berkeliling, akhirnya saya bersama rekan, langsung tancap gas menuju lokasi kedua, yaitu Situs Candi Cetho, yang tidak jauh dari lokasi pertama.
Candi Cetho

Situs Candi Cetho ini, menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud LINGGA YONI. Yoni (Sanskerta: योिन; yoni) adalah kata yang mempunyai arti bagian/tempat (kandungan) untuk melahirkan. Dalam buku Kama Sutra dan dalam kaitannya dengan batu candi, Yoni berarti pasangan Lingga yang merupakan simbol dari alat kelamin wanita.
Sudah jelas bahwa para Leluhur kita, melihat Senggama atau Sex adalah sebuah kesakralan dalam sebuah Bahtera rumah tangga, dan tidak melihatnya sebagai sesuatu yang tabu dibicarakan.
Setelah dahaga Sejarah saya terpuaskan, akhirnya kami bertolak kembali ke Kota Solo, untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju Gunung Kidul, untuk sekedar menikmati deburan ombak Laut Selatan.

Sekedar info: Kedua Situs bangunan tersebut, sampai saat ini, belum bisa dipastikan secara akurat, dibamgun pada tahun berapa !!!

Makin bangga menjadi bagian dari Nusantara!!!

Salam Rahayu🙏😇🇮🇩

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mereka Ada Diantara Kita!

Psikopat adalah orang yang karena kelainan jiwa, menunjukkan perilaku menyimpang sehingga sulit bergaul. Psikopat berasal dari kata 'Psyche' (jiwa) dan 'Phatos' (sakit). Jadi Psikopat adalah jenis Sakit Jiwa. Ciri Psikopat antara lain: 1. Pandai bicara 2. Punya karisma yang menipu 3. Narsis 4. Sering memandang rendah orang lain. 5. Suka berbohong 6. Tidak merasa takut, menyesal atau bersalah 7. Seringkali anti sosial (minder) 8. Selalu minta perhatian dan dikasihani 9. Tiba-tiba jadi pendiam dan lama-lama menghilang 10. Terus mengganggu Psikopat bukan hanya pelaku kejahatan, tapi bisa juga pekerja profesional yang sukses.  Psikopat mudah bergaul dengan lingkungan, pandai memikat lawan bicara dan mampu meniru emosi. Ingat Dan Waspada !!!!

Fenomena Crown Shyness

Crown Shyness atau pelepasan kanopi merupakan fenomena alam yang misterius. Hal ini terjadi di mana mahkota beberapa jenis pohon tidak saling bersentuhan, tapi dipisahkan oleh celah yang terlihat sangat jelas dari permukaan tanah. Efeknya biasanya terjadi di antara pohon-pohon dari spesies yang sama, tapi telah diamati terjadi pula dengan pohon-pohon dari spesies yang berbeda. Fenomena pelepasan mahkota ini pertama kali didokumentasikan selama tahun 1920an, tapi para peneliti belum dapat mengetahui penyebab dari fenomena tersebut. Ada banyak teori yang beredar di kalangan ilmiah, yang sebagian besar masuk akal. Namun tidak ada yang bisa membuktikan mengapa beberapa pohon bisa tidak saling bersentuhan. Ahli hutan asal Australia, M.R. Jacobs menulis bahwa tiap pohon tumbuh sensitif terhadap abrasi, yang berakibat dengan kesenjangan kanopi atau Crown Shyness. Namun beberapa ilmuwan mengatakan bahwa Crown Shyness merupakan pertahanan alami pohon dari penyabaran serang...

Sunda Ajaran Leluhur Nusantara

Foto: Istimewa Tri tangtu adalah cara berpikir masyarakat tradisional Sunda. Tri tangtu berasal dari bahasa Sunda, di mana kata tri atau tilu yang artinya tiga dan tangtu yang artinya pasti atau tentu. Masyarakat tradisional Sunda memaknai tri tangtu sebagai falsafah hidup yang berpedoman pada tiga hal yang pasti yakni; Batara Tunggal yang terdiri dari Batara Keresa, Batara Kawasa dan Batara Bima Karana. Cara berpikir dalam pola pembagian tiga adalah umum untuk masyarakat Indonesia,karena orang Indonesia hidup dalam pertanian ladang. Dalam pandangan hidup orang Sunda, ditegaskan bahwa orang Sunda tidak mengandalkan keyakinan hidupnya itu pada kekuatan diri sendiri saja, melainkan pada kuasa yang lebih besar, pengguasa tertinggi, sumber dan tujuan dari segalanya, yang disebut dengan berbagai nama, antara lain Gusti Nu Murbeg Alam. Dalam masyarakat Sunda,tri tangtu diterapkan dalam sejumlah hal, antara lain: 1. Senjata kujang, yang mempunyai tiga fungsi sekalig...