Langsung ke konten utama

Capai Rp.60 Kuadriliun! Ini 10 Perang dengan Kerugian Materiil Terbesar di Dunia


Dalam berbagai hal, perang tidak hanya meninggalkan korban jiwa tetapi juga meninggalkan permasalahan ekonomi yang tak pernah ada habisnya. Biaya yang dibutuhkan untuk berperang juga tidak sedikit, mulai dari biaya alat tempur hingga jaminan kesehatan bagi para anggotanya.

Maka tak heran jika ada beberapa perang yang dianggap sebagai perang paling mahal di dunia karena jumlah kerugian materiil yang disebabkannya seperti berikut ini:


1. Dengan korban meninggal mencapai 85 juta jiwa, Perang Dunia II menghabiskan biaya mencapai USD 4,1 triliun atau sekitar Rp60,8 kuadriliun



2. Perang yang dilakukan Amerika Serikat kepada Irak dan Afghanistan telah menguras uang negara mencapai USD 1,6 triliun atau sekitar Rp23,7 kuadriliun



3. Terjadi pada tahun 1965 hingga 1975, perang Vietnam telah menelan biaya hingga USD 738 miliar atau sekitar Rp10,9 kuadriliun



4. Perang saudara China dan Taiwan yang berakhir tanpa adanya kesepakatan damai saat itu telah menelan biaya hingga USD 600 miliar atau sekitar Rp8,8 kuadriliun



5. Perang Korea yang terjadi pada tahun 1959 antara Korea Utara (didukung China dan Uni Soviet) dan Korea Selatan (didukung AS dan sekutunya) menelan biaya mencapai USD 341 miliar atau sekitar Rp5,05 kuadriliun


6. Korbankan lebih dari 70 juta jiwa, Perang Dunia I menghabiskan biaya mencapai USD 334 miliar atau sekitar Rp4,9 kuadriliun



7. Terjadi pada tahun 1990, Perang Teluk Persia I yang dilakukan Irak ke Kuwait menghabiskan biaya mencapai USD 102 miliar atau sekitar Rp1,5 kuadriliun



8. Berlangsung selama lebih dari 10 tahun, perang saudara Sudan menelan biaya lebih dari USD 100 miliar atau sekitar Rp1,4 kuadriliun



9. Perang saudara Amerika Serikat yang berlangsung tahun 1861 hingga 1865 menelan biaya mencapai USD 79,7 miliar atau sekitar Rp1,1 kuadriliun



10. Berlangsung pada tahun 1917 hingga 1922, perang saudara Rusia telah menelan biaya mencapai USD 35 miliar atau sekitar Rp519,03 triliun

Biaya yang dikeluarkan semasa perang sangat mahal tetapi tidak semahal biaya non-materiil yang dihasilkan.

dilansir oleh AKURAT.CO dari Alux

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Georgia Guidestones, Tugu Misterius AS

 Foto: Istimewa Struktur berbahan granit yang berdiri di puncak tertinggi Elbert County ini merupakan salah satu monumen paling misterius di muka bumi.  Meskipun ukurannya jauh lebih kecil dari monumen-monumen fenomenal seperti Stonehenge dan Gobekli Tepe, tetapi situs sejarah yang berdiri pada tahun 1980 ini menjadi pembicaraan dan sumber spekulasi para pecinta teori konspirasi di dunia hingga sekarang. Menurut keterangan Wikipedia, monumen ini terdiri dari empat buah lempeng granit berukuran besar bertuliskan pesan dalam delapan bahasa, antara lain bahasa Arab, Yunani kuno, Sansekerta, piktograf Babilonia kuno, dan hieroglif.  Isinya adalah sepuluh pesan yang ditujukan untuk seluruh umat manusia yang intinya adalah saran untuk: (1) menciptakan sebuah pemerintahan universal yang mengatur seluruh dunia dalam satu tatanan milik bersama,  (2) menjaga keseimbangan antara populasi manusia dan alam (dengan menjaga jumlah penduduk dunia agar tidak lebi...

Logika Pemilih

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tinggal menghitung hari. Berbagai fenomena mewarnai pesta demokrasi yang menurut  Afan Gaffar (1999),  sebenarnya kita masih memasuki “transisi” menuju demokrasi. Artinya sesungguhnya kita saat ini masih berada pada wilayah peralihan pada keadaaan yang belum stabil di mana kita mencoba memasuki wilayah demokrasi. Pernyataan Gaffar 15 tahun yang lalu itu tampaknya masih relevan dengan keadaan sekarang. Mengapa demikian? Karena seperti apa yang disampaikan  Samuel Huntington (1990)  bahwa stabilitas di bidang politik itu berkolerasi dengan pemerataan sosio-ekonomi. Sementara ketimbangan sosio-ekonomi di Indonesia masih besar.  Menurut  K usman Sadik (dalam situs hizbut-tahrir.or.id, diakses 21 Juni 2014) , disebutkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tidak sesuai realita.  Sadik menjelaskan, Garis kemiskinan yang digunakan BPS, adalah orang yang ...

Covid-19 Bahaya atau Ketakutan ????

Foto: Istimewa Dampak COVID - 19 Cenderung kepada: - Bahaya atau Ketakutan ? - Bisnis atau Kemanusiaan ? Atau justru adanya konspirasi sekelompok golongan, yang justru membuat ini sebagai sebuah Momok yang menakutkan ?? Sampai detik ini, apakah ada data konkrit, Banyaknya jumlah pasien meninggal yang diakibatkan terinfeksi Covid-19 diseluruh dunia ?? Atau jangan" jumlahnya tidak sebanyak seperti yang diberitakan selama ini dibeberapa media massa atau televisi ?? Atau ini sekedar permainan kotor para elit global, demi lancarnya Bisnis Vaksin yang justru menguntungkan mereka kelak ?? Karena dampak korona sudah jelas, masyarakat dunia Panik, Sebuah negara terkena Krisis Ekonomi dan tentu ujung"nya dana IMF kembali mengucur deras kepada Negara terdampak, dengan alasan membantu perbaikan akibat krisis ekonomi. Berdasarkan itulah sejak awal, saya selalu katakan "Korona Bukan Azab" dan tak perlu panik berlebihan. Kenapa, karena semakin ki...