Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

5 Film Asing yang Berlatar Indonesia

Karya film bukan barang yang asing lagi. Kini, film-film sudah dengan mudah dapat dinikmati. Dari film luar negeri, nasional sampai lokal tersedia di internet, Kapanpun kita bisa menontonnya. Di balik bagusnya karya film di sana terdapat para aktor dan aktris yang memiliki akting luar biasa. Tidak hanya itu, untuk menambah suasana riil dan membuat seolah-olah nyata, film dibuat di latar yang mendukung tema film. Semisal di Indonesia, sudah banyak pembuat film asal luar negeri yang menjadikan Indonesia sebagai tempat pembuatan film. Berikut pembuatan film yang menggunakan Indonesia sebagai latarnya dihimpun dari Wikipedia. 1. Anaconda: The Hunt for The Blood Orchid (Kalimantan) Adalah film jagal-horor tahun 2004 dan sekuel yang berdiri sendiri untuk film 1997 Anaconda. Film ini disutradarai oleh Dwight H. di Little dan ditulis oleh Hans Bauer, Jim Cash, dan Jack Epps, Jr dari film aslinya. Alur utama film ini berisi tentang sebuah tim peneliti yang menuju ke pulau K

Pejuang Tionghoa dalam Sejarah Perjuangan Indonesia

Saya selalu tertarik mempelajari sejarah Tiongkok kuno, sehingga lama-kelamaansaya pun menjadi tertarik untuk mengetahui bagaimana orang-orang Tionghoa bisa sampai ke Indonesia. Banyak sekali versi mengenai hal itu yang selalu menarik untuk disimak. Banyak sekali cerita mereka yang membuat saya terkagum-kagum, dan kekaguman saya semakin bertambah setelah mengetahui bahwa rupanya banyak sekali masyarakat Tionghoa yang turut berjuang bagi Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan bangsa asing dan juga perjuangan mereka dalam mengisi kemerdekaan Indonesia diawal-awal republik ini berdiri sebagai negara yang berdaulat. Inilah beberapa tokoh Tionghoa dan perjuangan mereka. 1. JOHN LIE Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie Tjeng Tjoan, atau yang lebih dikenal sebagai Jahja Daniel Dharma dilahirkan di Manado, Sulawesi Utara, 9 Maret 1911. Ia lahir dari pasangan suami isteri Lie Kae Tae dan Oei Tjeng Nie Nio. John Lie adalah salah seorang perwira tinggi di TNI Angkatan Laut d

Pesona Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun

22 Mei tepat 10 tahun lalu menjadi hari di mana BJ Habibie harus merelakan kepergian sosok wanita yang paling dicintainya. Kepergian mendiang sang istri, Hj. Hasri Ainun Besari menjadi hari yang paling tidak bisa dilupakan bagi mantan Presiden ketiga Indonesia itu. Sosok Habibie juga menjadi salah satu tokoh yang diidolakan di negeri ini. Selain karena kepintarannya, Habibie juga dikagumi karena rasa cintanya terhadap Ainun yang begitu besar, bahkan tak jarang dapat meneteskan air mata. Sejak hari pertama hingga keseratus wafatnya Ainun, Habibie selalu rajin mengunjungi makam istri tercinta untuk mendoakan. Cinta Habibie ke Ainun yang begitu besar pun pernah diangkat ke layar lebar, dengan respon yang sangat positif dari masyarakat.  Tak hanya menginspirasi sutradara saja, nyatanya kisah cinta Habibie Ainun juga menginspirasi kota Parepare untuk membangun monumen cinta pasangan sejati itu. Seperti dikutip dari website resmi Humas Kota Parepare, Wali kota Parepare, Dr. H. Taufan

Kecerdasan Buatan (AI) Lebih Berbahaya Dari Sebuah Nuklir

Robot ASIMO menggunakan sensor dan algoritme kecerdasan buatan untuk menuruni tangga dan menghindari rintangan Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence) atau hanya disingkat AI, didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan

Dara Puspita, Band Dunia Asli Indonesia

Surabaya, Surabaya, oh Surabaya. Kota kenangan, kota kenangan takkan terlupa. Pasti banyak yang tahu penggalan lirik lagu ini. Tapi, hanya sedikit yang tahu siapa penyanyinya. Pelantun lagu yang masih terngiang sepanjang masa tersebut adalah band wanita pertama Indonesia, Dara Puspita. Yang lebih mengejutkan lagi, band ini pernah menembus Eropa. Wow! Seperti apa sepak terjangnya? Band Wanita Pertama dari Kota Pahlawan Surabaya memang dikenal sebagai salah satu gudang musisi kondang. Ada Grup Musik Dewa 19, Padi dan masih banyak lagi. Ternyata nggak mengherankan juga, karena jauh sebelum mereka, Surabaya pernah melahirkan sebuah band wanita pertama bernama Dara Puspita yang tergabung pada tahun 1964. Dara Puspita, Band Pertama wanita dari kota Surabaya Personelnya adalah Titiek Adji Rachman (gitar melodi), Lies Soetisnowati Adji Rachman (bass), Susy Nander (drum), Ani Kusuma (gitar pengiring). Lies sempat digantikan oleh Titiek Hamzah karena harus melanjutka

Anatomi atau Ricikan Keris Jawa

Dalam keris jawa terdapat rincian nama yang digunakan untuk menyebut bagian-bagian keris, nama-nama tersebut sering kali disebut sebagai Ricikan Keris. Nama-nama ricikan tersebut bisa diibaratkan seperti yang terdapat pada anatomi tubuh manusia, ada tangan, kaki, dada, pundak, kepala dan lain sebagainya. Ada banyak sekali jenis dan bentuk keris, masing-masing bentuk dan jenis biasanya akan memiliki nama yang berbeda. Semakin sederhana bentuk sebilah keris, maka akan sedikit pula ricikannya.  Secara sederhana sebilah keris memiliki tiga bagian, yakni: - Wilahan (bilah) - Bagian Ganja dan  - Pesi.  Bagian wilahan dapat dibagi tiga, yakni:  - Pucukan (bagian paling ujung yang runcing) - Awak-awak (bagian tubuh keris) dan  - Sor-soran (bagian bawah keris). Nama-nama ricikan keris paling banyak ditemukan pada bagian sor-soran keris. Hal ini karena motif dan ornamen keris lebih banyak terdapat dibagian bawah/pangkal keris. Adapun nama-nama dalam Ricikan

Agen CIA Pertama di Indonesia

Dia mengawali Operasi CIA di Indonesia. Membantu melawan PKI. Pada suatu malam di awal tahun 1950, Rosihan Anwar, pemimpin redaksi harian Pedoman , bertamu ke rumah seorang Amerika Serikat. Orangnya sudah agak dibebaskan, badannya gempal, diterima dicukur, murah, dan suka tertawa. Dia tinggal di rumah besar yang agak ke dalam, di pinggir jalan raya Bogor menuju Jakarta. Dia bolak-balik Bogor-Jakarta karena pekerjaannya sebagai atase di Kedutaan Besar Amerika Serikat. “Sesungguhnya dia wakil Badan Intelijen Pusat (CIA), badan intelijen Amerika Serikat. Namanya: Arturo Campbell, ”kata Rosihan dalam Sejarah Kecil“ Petite Histoire ”Indonesia Jilid 1 . Dia menjadi agen sejak Perang Dunia II sebagai anggota OSS (Kantor Layanan Strategis), pendahulu CIA. Menurut Frances Gouda dan Thijs Brocades Zaalberg dalam Indonesia Merdeka Karena Amerika? pada 1947, CIA dibentuk untuk mengoordinasi operasi intelijen pemerintah dan memberi informasi cepat dan jelas kepada presiden. Set

Rokok Kretek Agus Salim

Diprotes karena bau rokok kretek yang diisapnya, Agus Salim malah mengemukakan fakta sejarah. DIAM tidak pernah menjadi pilihan. Begitulah penggambaran sosok Haji Agus Salim. Salah seorang founding fathers ini tidak pernah berhenti mengabdikan dirinya bagi kemajuan bangsa. Meski usianya sudah tidak lagi muda, dia secara langsung terus ikut dalam memastikan keajegan Indonesia. Hanya maut yang mampu mendiamkan manusia berjuluk The Grand Old Man (Orang Tua Besar) itu dari pengabdiannya. Sekira tahun 1950, setelah tidak lagi terlibat langsung dalam politik Indonesia, Agus Salim diangkat menjadi Penasehat Menteri Luar Negeri. Pengalamannya selama masa perjuangan diplomasi dianggap penting dalam kemajuan hubungan luar negeri Indonesia. Terlebih namanya sudah dikenal secara luas oleh tokoh-tokoh dari negara lain berkat aktifitasnya di masa perjuangan kemerdekaan. Tercatat dalam Seratus Tahun Haji Agus Salim, Masyudul Haq (nama asli Agus Salim) pernah beberapa kali menduduki p

Gurauan Sukarno untuk Kennedy dan Khrushchev

Bergaul dengan para pemimpin adikuasa tidak menjadikan Bung Karno lebih rendah. Dia malah meladeni mereka dengan senda gurau.  Memasuki tahun 1960, memenangkan Perang Dingin memuncak. Kala itu, Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Presiden Kennedy sementara Uni Soviet oleh Nikita Khrushchev. Krisis di antara Kennedy dan Khrushchev ditandai dengan perlombaan senjata dan eksplorasi luar angkasa. Ketegangan ini membagi dunia atas dua kubu Blok Barat (AS) dan Blok Timur (Uni Soviet).  Di tengah persaingan AS dan Uni Soviet, Presiden Sukarno tampil membawa Indonesia sebagai negara non blok. Meski demikian, Sukarno ikut aktif menjalin hubungan baik melawan Kennedy maupun Khrushchev. Sukarno lebih dulu menggaet Khrushchev dengan mengundang sang kamerad berkunjung ke Indonesia. Gayung bersambut. Pada 18 Februari 1960, Khrushchev tiba di Jakarta. Ratusan rakyat memadati lapangan udara Kemayoran menerima ucapan selamat datang Sambutan terhadap Khrushchev meneruskan ke Istana Merdeka. Un