SEBA BADUY tahun ini kembali digelar dengan tema "EXCITING BANTEN On SEBA BADUY ", oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten. Dimulai dari proses penyambutan sampai pemulangan dari 21 - 22 April 2018.
Dan seperti biasa ribuan kaki surga, para penjaga keArifan Lokal Leluhur Nusantara, kembali memenuhi jalanan mulai dari Pandeglang, Lebak dan terakhir Ibukota Propinsi Banten, untuk mendatangi Bapak Gede (Gubernur Banten).
Acara Seba 2108, kembali dilaksanakan di Alun-alun barat kota Serang, yang dimeriahkan beberapa artis ibukota seperti Budi Doremi, Dimulai dari Ritual penyambutan arak-arakan dari depan Museum Negeri Banten, dengan diiringi oleh hentakan Marching Band Gita Surosowan, Parade Arge boyz, Barongsai, Barisan Kang Banten dan Nong Banten, serta para rombongan Bikers Brotherhood Indonesia.
Ritual penyerahan hasil bumi dari masyarakat Baduy tersebut, juga dihadiri oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Pjs Bupati Lebak Ino S Rawita, serta berbagai OPD dan perwakilan dari Kementrian Pariwisata. Berbagai hasil bumi seperti Pisang, Sayuran dan Gula Merah, yang dibawa langsung warga adat Baduy dari Tanah Leluhurnya di Kanekes, sebagai pengakuan dari masyarakat adat Baduy.
Dan Upacara Seba tahun ini, masuk kategori terbesar, dengan jumlah diatas 2000 warga Baduy, selain itu acara ritual tahunan ini, sudah berlangsung selama 1 abad atau 100 tahun.
Disela-sela pembukaan acara pihak penyelenggara yang diwakili oleh ibu Eneng Nurcahyati Kepala Dispar Provinsi Banten, kembali mempromosikan wisata Banten kepada masyarakat yang hadir dan undangan yang hadir. Dan tak lupa pihak Disdikbud kembali menekankan kepada pelajar , dan generasi muda Banten, untuk lebih mengenal Budaya Baduy, yang sampai saat ini terus melestarikan nilai-nilai para Leluhur dan kebudayaan Baduy.
Gubernur Banten juga mengatakan, bahwa pemerintah Propinsi Banten menerima dengan senang hati, kedatangan masyarakat Baduy dalam agenda rutin tahunan Seba Baduy. Gubernur menekankan bahwa pemerintah tidak akan mengganggu hak-hak adat Baduy, yang sudah dijaga turun temurun. Katanya saat memberikan sambutan di Pendopo lama, kota Serang (21/4/2018)
" Filosofi Baduy yang Mendunia "
Gunung tak boleh DIHANCURKAN
Lembah tak boleh DIRUSAK
Larangan tak boleh DILANGGAR Pantangan tak boleh DIUBAH
Panjang tak boleh DIPOTONG
Pendek tak boleh DISAMBUNG
Yang bukan harus DITIADAKAN
Yang jangan harus DINAFIKAN
Yang benar harus DIBENARKAN
"SEBA BADUY 18 - 22 April 2018"
(Firmansyah Mawero)
Komentar
Posting Komentar