Langsung ke konten utama

Generasi Milenial

Penggunaan media sosial yang terus meningkat memantik perdebatan sengit di antara para psikolog: apakah 'kids zaman now' lebih narsis daripada generasi sebelumnya?

Di beberapa lokasi di Mustika Jaya, saya sering memperhatikan, banyak anak muda, baik lali-laki maupun perempuan muda, sering menghabiskan waktu berjam-jam, hanya untuk bersenda gurau atau sekedar menghabiskan isi memori handphone mereka, yang tentunya hasilnya tidak akan pernah dicetak sampai kapanpun.

Asumsi saya justru, generasi milenial yang sedang booming ini, seperti tidak ada kegiatan lain, selain kongkow, bermotor ria, sampai menghabiskan malam bersama dengan teman sejawatnya.

Betapa maraknya fenomena ini, sehingga, kadang memicu streotip negatif tentang perilaku mereka yang kebanyakan, menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat sekitar.

Sulit menepis kesan bahwa para generasi milenial, justru melihat dirinya sebagai pusat alam semesta, bahwa mimpi-mimpinya sungguh menarik dan penting.

Seperti inikah anak muda zaman sekarang atau "milenial" (orang yang lahir setelah tahun 1980)? Didorong kesempatan tak terbatas untuk promosi diri dan refleksi diri di media sosial, ditambah budaya yang bisa dibilang lebih menekankan pentingnya penghargaan diri daripada pembelajaran, apakah kepribadian anak muda berubah dari generasi sebelumnya, menjadi lebih narsis dan egois ??

Kalau dicermati diluar sana, justru banyak generasi milenial, yang sedang bersaing ketat, untuk menempati posisi startegis dalam bidang apapun di negeri tercinta ini.

Dari bidang fisika sampai cabang olahraga meraka buktikan dengan kerja keras, dan tentunya bersungguh-sungguh untuk mencapai target yang mereka inginkan.

Saya sebagai penulis, hanya berharap, para generasi milenial di Mustika Jaya, dapat melakukan hal yang sama, dengan didukung oleh para orang tua mereka, untuk bisa mendorong mereka ke arah yang baik, agar generasi muda ini, bisa ikut andil dalam memajukan Bangsa kita yang tercinta ini.

Karena tanpa campur tangan dari semua pihak yang terkait, para generasi yang sedang hilang arah ini, malah justru makin jauh dari harapan mereka sendiri, yaitu membanggakan Bangsa, keluarga dan dirinya sendiri.

Jangan sampai mereka hanya menjadi, penghancur di generasi yang justru, sangat diharapkan menjadi generasi penerus Bangsa yang bermartabat ini.

Penulis
Firmansyah Mawero

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Georgia Guidestones, Tugu Misterius AS

 Foto: Istimewa Struktur berbahan granit yang berdiri di puncak tertinggi Elbert County ini merupakan salah satu monumen paling misterius di muka bumi.  Meskipun ukurannya jauh lebih kecil dari monumen-monumen fenomenal seperti Stonehenge dan Gobekli Tepe, tetapi situs sejarah yang berdiri pada tahun 1980 ini menjadi pembicaraan dan sumber spekulasi para pecinta teori konspirasi di dunia hingga sekarang. Menurut keterangan Wikipedia, monumen ini terdiri dari empat buah lempeng granit berukuran besar bertuliskan pesan dalam delapan bahasa, antara lain bahasa Arab, Yunani kuno, Sansekerta, piktograf Babilonia kuno, dan hieroglif.  Isinya adalah sepuluh pesan yang ditujukan untuk seluruh umat manusia yang intinya adalah saran untuk: (1) menciptakan sebuah pemerintahan universal yang mengatur seluruh dunia dalam satu tatanan milik bersama,  (2) menjaga keseimbangan antara populasi manusia dan alam (dengan menjaga jumlah penduduk dunia agar tidak lebi...

Logika Pemilih

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tinggal menghitung hari. Berbagai fenomena mewarnai pesta demokrasi yang menurut  Afan Gaffar (1999),  sebenarnya kita masih memasuki “transisi” menuju demokrasi. Artinya sesungguhnya kita saat ini masih berada pada wilayah peralihan pada keadaaan yang belum stabil di mana kita mencoba memasuki wilayah demokrasi. Pernyataan Gaffar 15 tahun yang lalu itu tampaknya masih relevan dengan keadaan sekarang. Mengapa demikian? Karena seperti apa yang disampaikan  Samuel Huntington (1990)  bahwa stabilitas di bidang politik itu berkolerasi dengan pemerataan sosio-ekonomi. Sementara ketimbangan sosio-ekonomi di Indonesia masih besar.  Menurut  K usman Sadik (dalam situs hizbut-tahrir.or.id, diakses 21 Juni 2014) , disebutkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tidak sesuai realita.  Sadik menjelaskan, Garis kemiskinan yang digunakan BPS, adalah orang yang ...

Covid-19 Bahaya atau Ketakutan ????

Foto: Istimewa Dampak COVID - 19 Cenderung kepada: - Bahaya atau Ketakutan ? - Bisnis atau Kemanusiaan ? Atau justru adanya konspirasi sekelompok golongan, yang justru membuat ini sebagai sebuah Momok yang menakutkan ?? Sampai detik ini, apakah ada data konkrit, Banyaknya jumlah pasien meninggal yang diakibatkan terinfeksi Covid-19 diseluruh dunia ?? Atau jangan" jumlahnya tidak sebanyak seperti yang diberitakan selama ini dibeberapa media massa atau televisi ?? Atau ini sekedar permainan kotor para elit global, demi lancarnya Bisnis Vaksin yang justru menguntungkan mereka kelak ?? Karena dampak korona sudah jelas, masyarakat dunia Panik, Sebuah negara terkena Krisis Ekonomi dan tentu ujung"nya dana IMF kembali mengucur deras kepada Negara terdampak, dengan alasan membantu perbaikan akibat krisis ekonomi. Berdasarkan itulah sejak awal, saya selalu katakan "Korona Bukan Azab" dan tak perlu panik berlebihan. Kenapa, karena semakin ki...